Minggu, 04 Januari 2009

Kisah si gaun merah, perlunya jual rugi

Menghadapi bursa saham sebenarnya tidak berbeda dengan anda mengelola bisnis (perusahaan) anda sendiri. Investasi saham juga bisnis, karena itu masuk akal jika diperlakukan sebagaimana layaknya sebuah bisnis.

Misalkan saja anda punya toko yang memperdagangkan busana wanita. Untuk persediaan, anda telah membeli dan menumpuk sejumlah busana wanita dalam tiga macam warna: merah, kuning, hijau. Busana merah sangat cepat habis terjual, warna hijau hanya terjual separo, dan warna kuning belum terjual sama sekali. Apa yang harus anda lakukan ketika menghadapi situasi ini?

Pedagang yang mampu bertahan di bisnis retail akan melihat persoalan secara obyektif, lalu berkata “Ternyata kita telah keliru membeli gaun berwarna kuning. Maka turunkan saja harganya 10% agar lebih bisa dijual. Jika tidak laku juga, turunkan lagi 20%. Pokoknya jual kuning dengan obral agar cepat terjual. Uangnya bisa kita gunakan untuk membeli gaun merah yang laris manis.” Inilah yang dinamakan obyektifitas dalam bisnis retail. Apakah cara seperti ini akan diterapkan dalam investasi saham? Kenapa tidak?

Setiap orang dapat keliru membeli saham, tidak laku-laku dengan harga jual yang diharapkan. Jika anda menyadari bahwa anda telah keliru dalam memilih saham, segera akui dan segeralah bersikap obyektif dan realistis. Juallah cepat-cepat dengan menurunkan harga jual anda, dan segera ganti dengan saham yang lain. Anda tidak mungkin selalu benar, namun disaat anda benar anda akan untung besar, dan dikala anda keliru, segeralah sadari kekeliruan dan bersikap obyektiflah dengan situasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Counter Powered by  RedCounter