Minggu, 04 Januari 2009

Memilah informasi, antara fakta dan opini

Bagi para investor, persoalan yang paling sulit dan serius dewasa ini adalah terlalu banyaknya informasi, promosi, opini pribadi dan saran-saran tentang bursa saham. Anda memperolehnya dari kawan-kawan, kerabat, rekan kerja, internet, para pialang, analis saham, penasihat keuangan, laporan bursa di televisi dan media lainnya. Itu semua bisa berbahaya. Secara realistis, tidak banyak orang yang memang sepantasnya anda dengarkan, jika memang anda ingin menghindari opini orang-orang tentang bursa saham, opini yang membingungkan, kontradiktif dan keliru.

Anda perlu meyakinkan diri anda sendiri hanya pada sejumlah sumber informasi saja, informasi-informasi faktual yang terbukti akurasinya dan profitabilitasnya dari waktu ke waktu. Fakta jelas lebih baik ketimbang opini. Sesuatu yang sudah terjadi adalah suatu fakta. Sesuatu yang diperkirakan akan terjadi merupakan sebuah opini, dan opini sering keliru.

Banyak layanan “nasihat investasi” yang dimuat di kolom-kolom surat kabar, memberikan informasi berdasarkan gosip jalanan, rumor , menyusupkan opini atau informasi “orang dalam”. Sesungguhnya informasi seperti ini bukanlah landasan yang bagus, namun justru banyak investor yang mencarinya dan berpatokan pada informasi seperti ini.

Sebagai investor anda harus mencoba belajar membedakan antara fakta dan opini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Counter Powered by  RedCounter