Minggu, 04 Januari 2009

Keahlian, pendidikan dan ego

Dari apa yang saya amati, tinggi rendahnya pendidikan seseorang tidak berpengaruh terhadap sukses atau gagalnya orang untuk untung besar di bursa saham. Orang-orang cerdas pun bisa terkecoh dan masuk perangkap, sama seperti halnya dengan orang-orang yang tolol.

Makin cerdas seseorang, makin yakin dia bahwa dia tahu segalanya. Akibatnya, makin banyak pula dari mereka yang “kena batunya” dan menyadari bahwa sesungguhnya mereka belum banyak tahu tentang bursa saham. Seberapa pun tingginya kecerdasan anda, IQ anda atau pendidikan anda, seberapapun bagus informasi dan analisa yang anda miliki, tetaplah tidak mungkin anda selalu benar. Orang-orang yang sukses di bursa justru orang-orang yang kalem dan tidak berego besar. Bursa punya caranya sendiri untuk meledakkan semua rasa kebanggaan diri yang berlebihan itu, hingga tak ada yang tersisa.

Lagi pula, kunci persoalannya adalah pada obyektifitas, dan tahu apa yang dibisikkan bursa di telinga anda, bukan soal pembuktian kebenaran atas apa yang anda katakan kemaren atau enam minggu yang lalu. Cara paling cepat untuk jatuh terjungkal adalah dengan membuat pembuktian bahwa anda benar dan bursa salah. Kerendahan hari dan akal sehatlah yang membuat anda tetap bisa bertahan dibursa.

Kadang, makin terkenal analis atau pakar yang anda ikuti, makin besar kesulitan yang dapat menjerat anda jika mengikuti saran-sarannya. Sikap yang benar-benar baik buat anda adalah : biarkan bursa itu sendiri yang menasehati anda, kapan harus masuk, kapan harus keluar. Jangan coba-coba menantang bursa, dia lebih tangguh dari siapapun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Counter Powered by  RedCounter